Dimas Reno B.P
52412145
4ia15
Layanan Cloud Computing atau
komputasi awan, sebenarnya merupakan fasilitas yang sudah lama dipakai di
Negara-negara maju. Namun di Indonesia,pemanfaatan Technology Cloud Computing,
masih tergolong baru. Untuk itulah diperlukan edukasi ke pengguna lokal,
termasuk untuk mengantisipasi kekhawatiran tentang masalah keamanan dan privasi,yang
menjadi dua dari empat isu terpenting seputar implementasi Cloud Computing di
Indonesia, selain masalah keterbatasan akses internet dan keberadaan data itu
sendiri.
Sejak awal abad millennium, dunia
kedokteran telah mendapat dukungan dari perkembangan teknologi informasi,
beberapa diantaranya adalah CT Scan yang dapat menggambarkan struktur bagian
dalam tubuh manusia, Dynamic Spatial Reconstructor (DSR)yang dapat digunakan
melihat gambar dari berbagai sudut organ tubuh. Hal ini tentunya dapat mempermudah
dan meningkatkan kinerja dari para dokter. Tidak terkecuali Technology Cloud
Computing, teknologi yang masih terbilang baru ini juga memberikan kontribusinya
dalam perkembangan dunia kedokteran. Salah satu dari Technology Cloud Computingyang
digunakan, adalah “Telemedicine”, yaitu pelayanan di bidang kesehatan jarak
jauh. Hal ini mencakup bentuk pengobatan yang memanfaatkan media untuk
berinteraksi antara dokter dan pasien. Cakupan dari Telemedicine cukup luas,
meliputi penyediaan pelayanan kesehatan jarak jauh melalui transfer informasi
(audio, video, grafik) dengan menggunakan perangkat telekomunikasi.
Pengelolaan data individu pasien,
maupun data agregat, merupakan aspek yang sangat penting untuk mendukung
pelayanan dan manajemen di bidang kesehatan. Pelayanan akan menjadi lebih
optimal, jika pengelolaan data tersebutdilakukan dengan baik. Penerapan
teknologidan sistem informasi di instansi pelayanan kesehatan, telah memberikan
dampak yang signifikan dalam administrasi data dan informasi kesehatan. Namun,
dalam pelaksanaannya pemanfaatan sistem informasi yang ada masih berjalan kurang
optimal. Sistem yang belum sepenuhnya terintegrasi, variasi dalam penggunaan
aplikasi sistem informasi, menyisakan beberapa permasalahan dalam pelaporan dan
informasi yang dihasilkan.
Salah satu solusi untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut adalah melalui pemanfaatan teknologi cloud
computing untuk pengelolaan data kesehatan. Pemanfaatan cloud computing tersebut,
meliputi penyimpanan data, keamanan data dan penggunaan infrastruktur information
technology, yang tergabung dalam cloud computing. Penggunaan cloud computing memberikan
manfaat efisiensi dan kemudahan akses data (Putra, 2014). Selain itu, cloud
computing juga merupakan salah satu upaya untuk meminimalisasi biaya
infrastruktur teknologi informasi yang cukup besar, karena akses data dalam cloud
computing memanfaatkan layanan berbasis internet (Khairan & Jamil, 2014)
Data dan informasi mengenai keadaan
pasien adalah sangat penting dan privat. Untuk menjaga hal tersebut diperlukan
suatu enskripsi yang tidak sederhana sebelum data diunggah ke cloud, sehingga
hanya pengguna tertentu dan terbatas yang memiliki akses terhadap data
tersebut. Seseorang yang memegang kunci kriptografi atas data yang terenkripsi
tentunya juga tidak dapat sembarangan memberikannya kepada pihak lain(Andersen,
2012).
Dalam standar HIPAA (Health
Insurance Portability and Accountability Act), data yang berhubungan dengan
kesehatan pasien harus dirahasiakan kecuali diijinkan oleh pasien atau dalam
keadaan darurat. Banyak rumah sakit dan organisasi kesehatan yang enggan
mengadopsi teknologi cloud dengan alasan privasi dan keamanan informasi pasien (Thilakanathanet
al, 2014). Dalam peraturan Health Insurance Portability and Accountability Act
(HIPAA) and the European Data Protection Directive 95/46/EC, ada dua masalah
mendasar yaitu perlindungan privasi selama transmisi dan perlindungan privasi data
yang tersimpan (Yang, Li, & Niu, 2015).
REFERRENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar